1. Umat Islam hendaknya tetap berpegang teguh kepada aqidah dan keyakinannya. Jangan terpengaruh atau dipengaruhi oleh orang lain. Allah SWT telah memberikan pedoman dalam hal tersebut dalam Surat Al-Kafirun.
2. Toleransi antar umat beragama itu diperbolehkan dalam Islam. Rasulullah SAW seringkali mengadakan kunjungan silaturrahmi kepada ahli-ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani), menjenguk orang-orang sakit, melayat orang yang beragama lain yang meninggal bahkan turut mengantarkan orang-orang yang beragama lain sampai ke liang lahat. Akan tetapi, kalau sudah sampai kepada hal-hal yang bersifat ibadah ritual, seperti mendoakan orang mati yang menganut agama lain, maka hal itu bertentangan dengan aqidah Islam. Firman Allah SWT di Surat At-Taubah ayat 113 :
Artinya :
"Tidaklah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan (mendoakan) ampun kepada Allah bagi orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat, sesudah jelas bagi mereka bahwa orang-orang musyrik itu adalah pengisi neraka jahannam"
3. Bahwa orang mukmin dilarang mengangkat orang-orang kafir sebagai pemimpin, sedangkan masih ada orang Islam yang layak jadi pemimpin. Firman Allah SWT dalam surat Ali Imran ayat 28 :
Artinya :
"Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara dari sesuatu yang diikuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksan)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali"
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Sobat semua komentar disini. Segala kritik dan saran dari Sobat semua akan sangat berguna bagi kemajuan blog ini.